Dataran tinggi dieng selalu menarik untuk dikunjungi. Tempat yang memiliki begitu banyak pesona wisata alam nan indah dengan spot foto keren yang instagramable banget. Bagi Anda yang sudah berkunjung ke dieng, tentu sudah tidak asing lagi dengan wisata dieng. Akan ada banyak pilihan destinasi untuk Anda yang akan menghabiskan waktunya dengan liburan ke dieng plateu.
Wisata Dieng Terletak di jantung Provinsi Jawa Tengah, memiliki keindahan pemandangan pegunungan yang sangat menawan, karena diapit Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yang memiliki ketinggian lebih dari 3000 mdpl. Inilah Wonosobo, Kabupaten yang berbatasan dengan Bajarnegara. Dua kabupaten yang sangat melekat dengan julukan Kota Wisata, lantaran potensi wisatanya sangat lengkap, mulai dari wisata alam, religi, kuliner, wisata buatan hingga wisata minat khusus.
Namun, perlu Anda pikirkan juga destinasi mana saja yang akan menjadi pilihan mengingat cuaca akhir-akhir ini kurang bersahabat. Wisata Dieng identik dengan wisata alam yang mengharuskan anda berada di luar ruangan saat berwisata ke dieng. Sedangkan cuaca akhir-akhir ini sering turun hujan. Hampir dipastikan di atas jam 13.00 saja sudah turun hujan. Rasanya tidak asyik disaat anda sudah menentukan pilihan destinasi namun saat sampai ditempat sudah turun hujan.
LIHAT VIDEO
Dengan mempertimbangkan hal tersebut mimin akan kasih rekomendasi 3 tempat wisata di dieng yang lagi hits dan dapat anda kunjungi dalam setengah hari.
1. Batu Angkruk
Batu Angkruk Dieng menawarkan sisi lain keindahan eksotis Dataran Tinggi Dieng. Salah satu daya tarik yang disajikan Batu Angkruk berupa jembatan kaca diatas ketinggian sehingga wisatawan dapat menikmati lanskap khas Dieng secara lebih leluasa. Destinasi wisata dengan ketinggian lebih dari 1.700 meter di atas permukaan laut ini, sudah lumayan tinggi untuk bisa menikmati terbitnya matahari maupun menikmati temaran lampu senja yang akan menjemput malam . Sobat wisata akan dimanjakan dalam sajian alam yang sangat rekommended ini.
Keindahan panorama pegunungan Dieng pun menjadi latar yang menghiasi obyek wisata Batu Angkruk ini. Teras kacanya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk menikmati spot keren di tempat ini . Lokasinya yang tidak jauh dari gardu pandang Dieng, menyulap destinasi wisata Batu Angkruk lebih ‘hidup’ dengan sajian keindahan pemandangan alamnya yang luar biasa mempesona.
Bagi Sobat Wisata yang memang ingin mengabadikan panorama di tempat ini, jika lagi ramai harus sabar dan antri. Karena kapasitas jembatan kaca Batu Angkruk ini hanya menampung maksimal 10 orang. Apalagi obyek wisata alam Batu Angkruk ini masih terbilang baru di Wonosobo, sehingga animo pengunjung sangat tinggi. Untuk menikmati keindahan wisata alam ini, Sobat wisata tidak harus mengeluarkan biaya mahal, cukup membayar retribusi sejumlah Rp 20.000,- per orang (harga bisa berubah), lalu biaya parkir kendaraan untuk mobil Rp 5.000,- dan motor dikenai Rp 2.000,-.
Namun, biaya tersebut tidak akan ada nilainya jika keindahan dan spot keren yang dihasilkan dapat memuaskan hasrat hati berselfie ria di antara pemandangan Dieng ini. Takjub dan terpesona akan lebih dominan dirasakan. Apalagi ketika awan tengah mewarnai langit, berada di tempat ini terasa seperti berada di atas awan. Tak heran, julukan Negeri di Atas Awan juga melekat pada wisata Batu Angkruk ini. Berbagai fasilitas pelengkap lainnya juga sudah tersedia di sini, karena tempat ini memang menjadi rest area untuk wisatawan yang ingin mengunjungi Dieng. Fasilitas yang sudah ada seperti area parkir yang luas, gazebo, musholla, toilet, tempat makan, dan yang pastinya banyak spot-spot foto yang seru dan mengasyikkan selain jembatan kaca yang ikonik itu.
Destinasi wisata satu ini buka setiap hari mulai dari pukul 06.00-17.00 WIB. Untuk mencapai lokasi objek wisata ini, sangat mudah. Batu Angkruk berada di pinggir jalan raya Wonosobo-Dieng, tepatnya berada di atas rest area Gardu Pandang Tieng. Alamat lengkapnya yaitu Jalan Dieng, Rejosari, Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Lihat Google Map2. Candi Arjuna
Candi Arjuna merupakan salah satu candi di kompleks Sejarah Candi Dieng yang terletak di dataran tinggi dieng, perbatasan antara Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Candi dieng juga masuk ke dalam kelompok candi Arjuna, dimana terdapat candi – candi lain selain candi Arjuna, Seperti candi Semar, candi srikandi, Candi Sembrada, dan Candi Puntadewa. Kelompok candi Arjuna merupakan kelompok candi yang memiliki bentuk paling utuh jika dibandingkan dengan kelompok candi lain di kompleks Candi di dieng.
Sejarah Candi Arjuna
Candi Arjuna merupakan salah satu candi peninggalan agama hindu yang beraliran Syiwa. Candi ini diperkirakan merupakan candi Hindu pertama di Jawa, yang dibangun pada sekitar Abad ke-7 pada masa pemerintahan kerajaan Mataram Kuno. Selain candi Arjuna banyak sekali peninggalan agama Hindu di Indonesia seperti Candi Prambanan, Sejarah Candi Penataran, Sejarah Candi Cetho, Candi Jago, Candi Cangkuang, Candi Kidal dan masih banyak lagi candi-candi agama Hindu.
Candi Arjuna berada di paling ujung dari kompleks candi Arjuna, tepatnya di sebelah utara dan di depanya terdapat candi Semar yang diperkirakan sebagai candi pelengkap atau candi perwara dari Candi Arjuna. Hingga saat ini Candi Arjuna juga masih digunakan sebagai tempat peribadatan bagi masyarakat Dieng. Bahkan di kompleks candi dieng juga diadakan upacara potong rambut anak-anak gimbal yang dipercaya sebagai anak-anak spesial di dataran tinggi dieng. Dimana ruwatan dari upacara ini berada di depan candi Arjuna.
Candi Arjuna diyakini didirikan sekitar Abad ke-7 Masehi hingga abad ke-9 Masehi. Dimana pembangunan candi Arjuna dilaksanakan pada pemerintahan dinasti Sanjaya dari kerajaan Mataram Kuno, atau bahkan dari kerajaan Kalingga. Dan juga, Candi Arjuna diperkirakan sebagai candi tertua di Jawa. Hal ini ditunjukkan dengan penemuan salah satu prasati di sekitar Candi Arjuna. Dimana dalam prasasti tersebut tertulis tahun 731 Caka atau sekitar tahun 808 Masehi dengan menggunakan aksara Jawa Kuno. Prasasti ini sekarang di simpan di Jakarta, yaitu di Galeri Museum Nasional Jakarta.
Sejarah Penemuan Candi Arjuna
Kompleks candi di dieng terutama candi Arjuna ditemukan pertama kali pada abad ke 19 tepatnya di tahun 1814. Dimana ditemukan oleh seorang tentara Belanda yang bernama Thedorf Van Elf. Ketika itu, candi Arjuna masih tergenang air saat Elf menemukanya. Kemudian baru 40 tahun kemudian upaya pemeliharaan candi Arjuna di lakukan, Pemeliharaan ini dimulai dengan mengeringkan air telaga di dieng oleh HC Cornelius yang berkebangsaan inggris, tepatnya pada tahun 1856.
Kemudian dilanjutkan lagi oleh J Van Kirnsberg yang berkebangsaan Belanda dengan dibantu oleh pemerintahan Hindia-Belanda saat itu. Setelah upaya pengeringan telaga dan juga pembersihan selesai,Kemudian Van Kirnsberg mengambil beberapa gambar dan juga catatan mengenai candi Arjuna pada awal penemuan.
Sejarah Pembangunan Candi Arjuna
Sejarah pembangunan candi Arjuna masih belum bisa dipastikan secara detail, karena sangat minimnya sumber – sumber valid yang menjelaskan mengenai asal mula dari candi arjuna ini. Sejarah Candi Arjuna diawali dengan penemuan sebuah prasasti yang berangka tahun 731 Caka atau tahun 808 Masehi. Prasasti tersebut merupakan prasasti tertua dengan tulisan Jawa Kuno. Dari situ, para ilmuwan menyimpulkan bahwa Candi Arjuna dibangun pada pemerintahan raja-raja Wangsa Sanjaya. Di sekitar kawasan candi arjuna juga ditemukan arca dewa Syiwa yang saat ini di simpan di Museum Nasional Jakarta.
Meskipun begitu, Candi Arjuna diperkirakan dibangun sekitar pertengahan abad ke-7 masehi hingga awal abad ke 9 Masehi. Dimana selain candi Arjuna juga membangun candi disebelahnya yaitu Candi Srikandi, Candi Semar, dan Candi Gatutkaca. Kemudian, barulah dibangun candi-candi lain di kompleks candi dieng seperti candi Gatutkaca, candi Dwarawati dan Candi Bima yang dilaksanakan pada akhir abad ke-8 Masehi yaitu sekitar tahun 780 Masehi. Dan juga di sekitar candi dieng juga terdapat pemukiman penduduk sekitar abad ke-9 Masehi.
Lokasi Candi Arjuna
Candi Arjuna terletak di dataran tinggi dieng yaitu berada di ketinggian sekitar 2.093 meter diatas permukaan laut (mdpl). Dimana Dieng merupakan dataran tinggi yang berada di antara dua kabupaten yaitu Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Namun, Candi Arjuna sendiri masuk ke dalam wilayah administratif Kabupaten Banjarnegara, tepatnya di desa dieng Kulon, Kecamatan Batur, kabupaten Banjarnegara . Untuk menuju ke kompleks candi Arjuna, anda bisa mengikuti petunjuk jalan menuju candi arjuna yang terpasang hampir di setiap persimpangan jalan.
Lihat Google Map3. Telaga Warna
Telaga warga merupakan salah satu tempat wisata populer di dieng yang ramai di kunjungi wisatawan. Sesuai dengan namanya, telaga ini mempunyai warna yang bisa berubah-ubah. Terdapat 3 warna pokok dalam danau ini yaitu kuning, hijau dan pelangi.
Yang menyebabkan warna air bisa berubah-ubah adalah karena di danau tersebut mempunyai kandungan sulfur. Dengan kandungan sulfur yang ada pada danau tersebut membuat warna air pada telaga ini bisa berubah-ubah.
Air pada telaga ini akan berubah warna jika terkena sinar matahari atau ketika sedang hujan. Waktu terbaik untuk melihat keindahan danau ini adalah pagi hari. Karena pada saat pagi hari belum banyak kabut sehingga sinar matahari akan dengan mudah menyinari telaga dan akan menimbulkan pantulan warna yang cantik.
Telaga warna ini merupakan telaga terluas kedua di dataran tinggi dieng setelah telaga menjer. Dibanding dengan telaga lain yang ada di dieng seperti telaga pengilon dan telaga merdada, telaga warna lebih banyak dikunjungi wisatawan.Dengan luas kira-kira tiga kali lapangan bola dan dikelilingi perbukitan membuat wisata telaga warna di dieng ini sangat menarik untuk di kunjungi.
Menurut penduduk setempat, telaga warna terbentuk dari sebuah cerita legenda. Konon ceritanya telaga tersebut terbentuk dari sebuah tangisan penduduk kerajaan yang secara terus menerus hingga air matanya membanjiri wilayah tersebut. Warga tersebut bersedih dan menangis karena sang putri kerajaan di saat ulang tahun menolak hadiah kalung pemberian ayahnya. Dan hingga akhirnya terbentuklah sebuah telaga warna yang indah.
Harga Tiket Masuk Telaga Warna Dieng
Jika anda ingin mengunjungi wisata telaga warna ini, anda cukup mengeluarkan biaya tiket masuk dan parkir saja. Untuk Harga tiket masuk telaga warna adalah Rp. 7.000,-/orang. Dan untuk harga tiket parkir roda dua sebesar Rp. 2.000,-, dan untuk kendaraan roda empat Rp. 5.000,- .
Harga tiket masuk dan parkir bisa berubah sewaktu waktu. Harga tiket biasanya naik pada saat libur lebaran dan akhir tahun.Lokasi Telaga Warna Dieng Wonosobo
Alamat telaga warna terletak di Dieng Wetan, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Untuk menuju lokasi ini anda bisa menggunakan kendaraan umum berupa bus jurusan wonosobo dieng. Selain menggunakan kendaraan umum anda juga bisa menggunakan kendaraan pribadi.
Lihat Google Map
No comments: