Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga sukses menggelar Kongres Ebeg 2019. Di ikuti lebih dari ratusan grup kesenian ebeg banyumasan se-Kabupaten Purbalingga dan Lebih dari 1.000 pemain kuda lumping yang ikut mendem atau kesurupan bareng pada acara kongres Ebeg yang berlangsung di lapangan Kelurahan Purbalingga Lor, Kecamatan Purbalingga, Minggu (1/12) sore.
Acara yang dihadiri oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dan Ketua DPRD HR Bambang Irawan ini juga disaksikan oleh ribuan masyarakat yang menonton gelaran acara spektakuler yang baru pertama kali digelar di Purbalingga.
"Kami mengundang ratusan grup kuda lumping di Purbalingga. Setiap grupnya rata-rata mengirimkan 10-15 pemain kuda lumping, bahkan ada yang lebih. Paling tidak, lebih dari 1.000 orang pemain kuda lump[ing ikut ambil bagian dalam kongres Ebeg yang pertama kali kami gelar ini," kata Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga Ir Setiyadi, M.Si. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengaku kagum dan mengapresiasi kegiatan kongres ebeg yang baru pertama kali di Purbalingga, bahkan di Indonesia. Baca juga : Makam kuno yang di huni ribuan kelelawar "Kongres ebeg yang menampilkan ribuan pemain kuda lumping ini merupakan upaya nguri-mnguri seni budaya kuda lumping dan sekaligus bisa sebagai atraksi wisata. Juga untuk lebih menghidupkan seni budaya tradisional leluhur agar jangan sampai mati (punah),” Ini menarik dan Pemkab akan menjadikan kegiatan kongres ebeg sebagai agenda event atraksi wisata rutin tahunan," kata Bupati Tiwi. “Selain dapat menghidupkan seni budaya agar tidak punah, kegiatan ini juga untuk memicu masyarakat dan generasi muda menyukai seni tradisional agar tidak tergerus oleh budaya asing,”tambahnya. Ketua Panitia, Tuwarno menuturkan, kongres ini merupakan dambaan pegiat kesenian ebeg di Kabupaten Purbalingga. Tujuan kegiatan ini diantaranya, menjalin komunikasi serta mewadahi komunitas dan grup kesenian dalam paguyuban. Kongres yang mengangkat tema “Ebeg Purbalingga Untuk Indonesia” merupakan wujud mimpi besar para pegiat serta pemerhati seni budaya ebeg di Purbalingga untuk dapat berkumpul menjadi satu.
No comments: