Momen Festival Jenderal Soedirman dimeriahkan dengan penampilan drama kolosal yang berkisah tentang perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman dalam mengusir penjajah.Drama teatrikal yang di tata apik ditampilkan pada pembukaan Festival Jenderal Besar Soedirman, di Monumen Tempat Lahir Soedirman (MTL) Desa Bantarbarang Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga, Jumat (6/12).
“Drama dimainkan oleh pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Purbalingga. Dari drama ini kita tahu bagaimana perjalanan perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman,” kata Dandim 0702/PBG, Letkol Inf Yudi Nofrizal.
Penonton mulai larut dalam drama kolosal bertema perjuangan takkala terdengar dentuman dan ledakan yang berbungi lebih dari sekali dan menghancurkan dua buah rumah. Sirine juga berbunyi diikuti rombongan serdadu dari penjajah yang menguasai wilayah tersebut. Tampak terjadi perlawanan dari warga setempat membalas serangan dengan senjata seadanya seperti bambu runcing. Suasana makin chaos karena kedua belah pihak tidak ada yang mau menyerah. Baca juga : Wisata Napak Tilas Monumen Jenderal Soedirman Saat upacara pembukaan, ketua panita Festival, Mayor Inf. Saeroji dalam laporannya menuturkan, Festival yang telah dilaksanakan untuk kali ketiga tersebut bertujuan untuk mengenang apa yang telah dilakukan Jendral Besar Soedirman bagi bangsa ini. Selain itu, acara itu juga dimaksudkan untuk menumbuhkan nilai kejuangan Jendral Soedirman kepada generasi penerus. "Acara ini selain untuk mengenang jasa Jenderal Besar Soedirman juga untuk menumbuhkan nilai kejuangan generasi muda khususnya generasi muda Purbalingga karena memang Jendral Soedirman lahir di Purbalingga, katanya. Festival yang akan berlangsung hingga Minggu (8/12) akan menampilkan berbagai acara seperti lomba pidato, lomba tandu, pameran stand dari berbagai instansi, pengajian dan masih banyak lagi yang lainnya. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) menyampaikan nilai kejuangan Soedirman harus diadopsi generasi muda agar mampu bersaing dengan bangsa lain. Tahapan bonus demografi yang sedang dialami bangsa Indonesia harus digunakan sebaik mungkin pada masa revolusi industri 4.0 seperti sekarang ini. "Nilai-nilai kejuangan harus diadopsi agar mampu bersaing dengan bangsa lain pada masa revolusi industri 4.0 seperti sekarang ini," imbuhnya.
No comments: